PULAU LOBSTER

Ali Hanafia

Mungkin para kawan-kawan bertanya-tanya, mengapa saya beri nama Pulau Lobster. Nah, saya akan menjawab sebelum kawan-kawan bertanya. Hehehe… Memang Pulau Simeulue identiknya dengan penghasilan Lobsternya. Para nelayan tiap hari melaut untuk mencari nafkah sehari-hari. Dan mereka bahkan ada yang pulang berminggu-minggu dan ada juga yang pulang sebulan sekali untuk mencari Lobster atau bahasa Devayannya adalah Lahok.
Dengan mudahnya mereka menangkap Lobster untuk dijual ke orang-orang asing bahkan dieksport ke luar Negeri. Semua orang tau kalau Pulau Simeulue itu banyak Lobsternya bahkan para elit pemerintah sering memesan Lobster kepada toke-toke/pengusaha Lobster yang ada di Simeulue. Nah, Makanya saya beri nama Pulau Lobster. Ok,,, sepakatkannn J
 Saya sedikit bercerita tentang apa yang saya lalui dengan teman-teman. Dulu saya sering diajak oleh paman untuk menjala mencari ikan pada malam hari. Saya juga rajin perginya setiap minggu sekali. Waktunya pada malam minggu sesuai dengan hari libur esok hari.  Itu masa-masa MTs dulu sih, setelah pulang kami langsung sambam atau bakar yang masih segar itu. Hmmmm, maknyoosss…:D
Allhamdulillah, rezki kami setiap perginya lumayan banyak cukup untuk 2 hari makan. Dan tidak heran juga setiap kami pergi pasti kami mendapatkan Lobster. Meskipun kecil-kecil tidak seperti yang dijual-jual itu. Disitulah dulu saya puas makan Lobster.
Nah, itulah sekilas bagaimana gampangnya mencari Lobster di Pulau Simeulue itu. Di penggir-pinggir pantai aja banyak, belum didasar lautannya. Dan belum saya bercerita tentang ikan-ikan yang ada di Simeulue. Wahh, luar bisa banyak sungguh jauh berbeda dengan daratan Aceh lainnya, baik dari segi segarnya maupun dari segi harganya.
Seiring waktu berjalan Lobster itu semakin hari semakin berkurang populasinya. Kenapa demikian ? Karena banyak orang yang menggarap, mengambil Lobster tersebut untuk dijual dan dikonsumsi sendiri. Karena  Lobster itu makanan yang sangat bergizi. Orang bilang bahwa orang Simeulue itu pintar-pintar dan kuat-kuat, disamping mereka makan Lobster/lahok  mereka juga makan sagu atau Batok bahasa Devayannya. Makanya orang Simeulue itu pintar-pinta. Ya kan. Seperti saya. Hehehe.. PD amat sihh…
Foto diatas menunjukan bahwa Simeulue itu lumbungnya Lobster (Lahok). Itu tunggu Lobster yang dibuat oleh pemerintah yang bertempatan dikampung Busung tanah, kelahiran saya. Bangga saya… hehehe.
Simbul Simeulue itu Pulau Lobster seperti judul artikel saya ini, disamping juga ada nama yang favoritnya yaitu Pulau Ate Fulawan. Dengan demikian semua orang dikenal bahwa Simeulue itu banyak Lopster. Tidak jarang juga kawan-kawan kuliah, memesan Lobster, ketika saya pulang kampung. Memang harga Lobster itu sangat mahal jika kita beli sebagai orang biasa-biasa saja. Hanya orang yang berduit saja yang bisa membelinya.
Ok sobat,, semoga bermanfaat ya. Ntar kita sambung kembali ceritanya….. J

Posting Komentar

0 Komentar